BAB VI 
Pengendalian Sosial (Social Control) 
       
A. Pengertian Pengendalian Sosial                                                          
             (Definition of Social Control)
          
   Pengendalian sosial adalah suatu istilah
kolektif yang mengacu pada   
          
   proses terencana di mana individu di anjurkan,
dibujuk, atau dipaksa      
           
  untuk menyesuaikan
diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu 
           
  kelompok. Dapat juga
diartikan sebagai berbagai cara yang digunakan 
           
  masyarakat untuk
menertibkan anggotanya yang membangkang 
        B. Fungsi
Pengendalian Sosial 
             Menurut Koentjaraningrat, pengendalian sosial                                           
              memiliki
sejumlah fungsi, di antaranya:
             1.
Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma  
          
  2. Memberikan imabalan kepada warga yang
mentaati norma 
           
 3. Mengembangkan rasa
malu 
         
   4. Mengembangkan rasa takut 
           
 5. Menciptakan sistem
hukum 
C. Sifat-Sifat Pengendalian Sosial (Characteristics Social Control) 
    
1. Bersifat Preventif                                                                                 
   
     yaitu
usaha yang dilakukan sebelum terjadi 
pelanggaran atau mencegah   
        
terjadinya pelanggaran.                                                                       
        
Contohnya, pemberian nasihat kepada anak untuk tidak ngebut di jalan  
        
raya supaya tidak terjadi kecelakaan 
     2.
Bersifat Represif                                                                                    
        
yaitu usaha yang dilakukan setelah terjadi
pelanggaran dan ditujukan 
        
untuk memulihkan keadaan dimana seseorang kembali pada situasi 
        
semula.                                                                                            
        
Contohnya, seseorang lalai untuk membayar hutang, kemudian 
        
diadukan  ke pengadilan.
Selanjutnya, pengadilan menjatuhkan hukuman 
        
supaya ia  membayar kembali hutang
tersebut disertai dengan dendanya 
D. Cara Pengendalian Sosial (Social Control Method)
   
1. Cara persuasif (Bujukan)                                                                                        
       
cara ini dilakukan apabila pengendalian
sosial ditekankan 
       
pada usaha untuk mengajak atau membimbing 
   
2. Cara Koersif (Paksaan)                                               
                                            
       
cara ini dilakukan apabila pengendalian sosial ditekankan 
       
pada kekerasan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan fisik 
    
Selain cara-cara pengendalian sosial seperti yang telah di uraikan di
atas, dikenal dua macam teknik pengendaian sosial, yaitu sebagai berikut:
    
1. Compulsion (Paksaan)
        
Compulsion diciptakan sedemikian rupa
sehingga orang terpaksa taat    
        
atau mengubah sikapnya dan menghasilkan kepatuhan secara tidak      
        
langsung.
     2.
Pervation (Pengisian)
                    Pada pervasion, penyampaian norma atau
nilai diulang-ulang sedemikian    
        
rupa dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran seseorang untuk 
        
mematuhi norma-norma sosial sehingga orang tersebut akan mengubah 
        
sikapnya.
E. Jenis-Jenis Pengendalian Sosial 
   
1. Desas-desus (Gosip)
       
Desas-desus atau gosip dilancarkan dan disebarluaskan terhadap
orang-
       
orang yang bertingkah laku menyimpang. Hal ini bertujuan agar orang 
       
yang berperilaku menyimpang secepatnya bisa kembali ke jalan yang 
       
benar 
  
2. Teguran 
      
Teguran bisa berupa peringatan, baik secara langsung maupun tidak
      
langsung dengan tujuan untuk menyadarkan orang dari perbuatan yang 
      
telah menyimpang dari aturan yang ditetapakan 
   3.
Hukuman 
      
Hukuman dalam arti yang luas merupakan alat
pengendalian sosial yang 
      
paling ampuh karena disertai dengan sanksi yang tegas berwujud 
      
penderitaan dan dianggap sebagai sarana formal
   4.
Fraundulens 
      
Yaitu Pengendalian sosial dengan jalan
meminta bantuan kepada 
      
pihak lain yang dianggap dapat mengatasi
masalah 
   5.
Ostrasisme 
        
Ostrasisme dapat diartikan sebagai
pengucilan misalnya, ada seorang 
        
anggota masyarakat yang walaupun diperbolehkan bekerja sama dalam 
        
kelompok masyarakat, tetapi dia tidak di ajak berkomunikasi. Tujuan 
        
ostrasisme atau pengucilan ini agar anggota masyarakat yang
        
bersangkutan atau masyarakat lainnya tidak melakukan pelanggaran 
        
terhadap nilai dan norma yang berlaku.
     6.
Agama
        
Setiap pemeluk agama yang taat akan mengakui kebenaran ajaran        
        
agamanya dan menjadikan ajaran agamanya sebagai pedoman dalam 
        
bertingkah laku. Jika melanggar ajaran agamanya, ia akan merasa 
        
berdosa, tersingkir, dan akan berusaha bertaubat. Agama juga 
        
merupakan  sarana pengendalian
sosial yang efektif.
     7.
Intimidasi 
      
  Salah satu bentuk pengendalian
sosial lainya adalah intimidasi. Intimidasi 
        
dilakukan dengan cara menekan, memaksa, mengancam, atau menakut-
        
nakuti.
F. Peranan Pranata Sosial dalam
Pengendalian Sosial 
  
1. Polisi 
      
Merupakan badan pemerintah yang
bertugas memelihara keamanan dan 
      
ketertiban umum, termasuk juga penangkapan terhadap masyarakat yang 
     
melanggar undang-unang / peraturan yang berlaku 
  2.
Pengadilan 
     
Merupakan suatu badan organisasi yang
dibentuk oleh negara untuk   
    
mengurus dan mengadili anggota masyarakat yang mempunyai suatu   
     
perkara 
 3.
Adat 
    
Sesuatu yang dikenal, dan diulang-ulang
(kebiasaan) dalam masyarakat berupa perkataan atau macam-macam bentuk perbuatan
dan dilakukan terus menerus 
 4.
Tokoh Masyarakat 
    
Adalah orang yang dihormati dan disegani
dalam masyarkat, karena sktivitas-aktivitas dalam kelompoknya serta kecakapan
dan sifat-sifat tertentu yang dimilikinya 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.