Bab 1 olahraga

Permainan
dan Olahraga I
Gambar di atas adalah gambar pemain sepak bola profesional yang
sedang melakukan pertandingan sepak bola. Untuk menjadi pemain sepak
bola profesional membutuhkan latihan secara intensif dan sungguhsungguh.
Jika ingin menjadi pemain sepak bola profesional, kalian pun harus
berlatih sepak bola secara intensif
Pada bab ini kita akan mempelajari teknik dasar dan peraturan
olahraga sepak bola, bola voli, bola basket, softball, tenis meja, lari jarak
pendek, lompat jauh gaya jongkok, tolak peluru gaya menyamping, serta
pencak silat. Setelah mempelajari teknik dasar dan peraturan berbagai
cabang olahraga, kalian diharapkan mampu mempraktikkan keterampilan
permainan olahraga tersebut disertai nilai-nilai kerja sama, kejujuran,
menghargai orang lain, semangat, kerja keras, dan percaya diri.
Kata Kunci
1. Dribbling
2. Catching
3. Passing
4. Prasarana
5. Partner
6. Servis
7. Bounce pass
8. Base
9. Runner
10. Pitcher
11. Catcher
12. Stroke
13. Follow through
Sumber: www.opinimasyarakat, 26 Januari 2009
Gambar 1.1 Pertandingan sepak bola profesional
2 Penjasorkes X
Permainan olahraga sangatlah beragam. Di
antaranya cabang bola voli, bola basket, softball, atletik,
bela diri, dan masih banyak cabang olahraga lainnya
yang menarik. Masing-masing permainan olahraga
memiliki teknik dan aturan sendiri yang sebaiknya kalian
kuasai sebelum memainkan olahraga tersebut.
A. Permainan Bola Besar
Permainan bola besar adalah jenis permainan dalam
olahraga yang biasanya dilakukan secara beregu dan
menggunakan bola yang berukuran besar seperti sepak
bola, bola voli, dan bola basket. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini kita bahas mengenai permainan bola besar.
1. Sepak Bola
Kali ini kita membahas beberapa bentuk formasi
latihan keterampilan bermain sepak bola, khususnya
teknik dasar mengoper dan menggiring bola.
a. Bermain sepak bola dengan keterampilan
menggunakan bentuk dan berbagai formasi
latihan
Bentuk-bentuk latihan keterampilan bermain sepak
bola antara lain sebagai berikut.
1) Latihan berkelompok
Latihan ini dilakukan apabila sarana (seperti: bola,
gawang, dan lain-lain) dan prasarana (seperti: halaman
sekolah, lapangan sepak bola) tidak memadai baik mutu
dan jumlahnya. Sebab sarana, prasarana, dan media
pembelajaran pendidikan jasmani merupakan faktor
yang menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Adapun
bentuk-bentuk latihan secara berkelompok antara lain
sebagai berikut.
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 3
a) Latihan dengan enam orang pemain
Caranya adalah enam orang pemain A, B, C, D, E,
dan F berdiri membentuk posisi lingkaran. Mereka saling
berhadapan ke pusat lingkaran dengan jarak masingmasing
+8 meter.
(1) A menendang bola ke arah C,
setelah menendang bola, A
segera lari menggantikan tempat
C.
(2) C menerima bola, bola ditendang
ke arah E, C segera lari
menggantikan tempat E.
(3) E menerima bola, bola ditendang
ke arah B, E segera lari
menggantikan tempat B.
(4) B menerima bola, bola ditendang
ke arah D, B segera lari
menggantikan tempat D. Dan
seterusnya D kepada F.
Demikian seterusnya.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Perkembangan Sepak Bola
Organisasi sepak bola tingkat
dunia disebut FIFA (Federation
International Football Association).
Kira-kira pada tahun 1921 sampai
dengan tahun 1951 Tuan Rimet
menjadi ketua FIFA dan menetapkan
kejuaraan sepak bola dunia diadakan
setiap 4 tahun sekali. Selain itu, perlu
diketahui bahwa Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI) terbentuk
pada tanggal 19 April 1930, yang
menjadi ketuanya pada waktu itu
adalahIr. Soeratin Sosrosoegondo.
Infomedia
Gambar 1.2 Latihan keterampilan bermain sepak bola
dengan enam pemain
A B
C
D
E
F
4 Penjasorkes X
b) Latihan dengan delapan orang pemain atau lebih
Caranya adalah delapan orang pemain A, B, C, D, E,
F, G, dan H. Pemain B, C, D, E, F, G, dan H berbaris
berhadap-hadapan dengan jarak antara 8 sampai 15 meter.
(1) Pemain A berfungsi sebagai pelatih. A menendang
bola kepada B (pemain yang berdiri paling depan)
dengan bagian dalam kaki kanan. B menerima bola
dengan bagian dalam kaki kiri, kemudian dengan
bagian dalam kaki kanan bola ditendang kembali
kepada A. B segera berlari ke belakang barisan
setelah menendang bola.
(2) Setelah B lari ke belakang barisan kemudian
dilanjutkan oleh pemain C yang berada di
belakangnya. Setelah semua pemain mendapat
giliran, pemain yang bertugas sebagai pelatih dapat
berganti-ganti.
Gambar 1.3 Latihan keterampilan bermain sepak bola dengan
delapan orang pemain atau lebih
2) Latihan dengan beberapa orang pemain
Latihan ini dilakukan apabila sarana (seperti: bola,
gawang, dan lain-lain) dan prasarana (seperti: halaman
sekolah, lapangan sepak bola) cukup memadai baik mutu
dan jumlahnya. Adapun bentuk-bentuk latihan dengan
A
B C
DE F G H
B
C D E F G H
A
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 5
beberapa orang pemain antara lain sebagai berikut.
a) Latihan dengan dua orang pemain
Caranya adalah dua orang pemain berdiri saling
berhadapan dengan satu bola, dengan jarak masingmasing
8 sampai 20 meter. Di tengah-tengah
dipancangkan dua buah bendera atau tiang pancang
dengan jarak masing-masing satu
atau dua meter sebagai gawang atau
sasaran.
(1) Masing-masing pemain menghentikan
dan menendang bola
dengan bagian dalam kaki kanan
ke arah teman pasangan-nya.
(2) Mula-mula jarak antara kedua
pemain 8 meter, makin lama
makin diperpanjang sampai 20
meter, dan jarak antara kedua
bendera dari 2 meter, makin
lama makin dipersempit menjadi
1 meter.
b) Latihan dengan tiga orang pemain
Caranya adalah tiga orang
pemain A, B, dan C berdiri
membentuk segitiga dengan jarak
masing-masing kurang lebih 8 meter
dengan satu bola. Tendangan ke
arah kanan (arah jarum jam).
(1) A menendang bola dengan
bagian dalam kaki kanan ke arah
B.
(2) B menerima bola dengan bagian
dalam kaki kiri, kemudian bola
ditendang dengan bagian dalam
kaki kanan ke arah C.
Gambar 1.4 Latihan keterampilan
bermain sepak bola dengan dua pemain
Gambar 1.5 Latihan keterampilan bermain
sepak bola dengan tiga pemain
A B
C
6 Penjasorkes X
(3) C menerima bola dengan bagian
dalam kaki kiri, dengan bagian
dalam kaki kanan bola ditendang
ke arah A dan seterusnya.
P e r m a i n a n
bola voli diciptakan
di kota Holyoke,
M a s s a c h u s e t t s ,
Amerika Serikat pada
tahun 1895 oleh
William G. Morgan.
Infomedia
Sumber: www.spfldcol.edu
Gambar: 1.6 William G. Morgan
2. Bola Voli
Bola voli adalah suatu permainan
yang dimainkan oleh dua
regu dan masing-masing regu terdiri
atas 6 orang pemain. Setiap regu
berusaha untuk dapat memukul dan
menjatuhkan bola ke dalam
lapangan melewati bagian atas
jaring atau net dan mencegah pihak
lawan dapat memukul dan
menjatuhkan bola ke dalam
lapangannya.
Pada permainan bola voli, setelah kalian menguasai
gerakan teknik dasar bermain seperti mengoper bola,
smes, servis, dan blok atau membendung serangan
lawan, ada beberapa teknik dasar yang sebaiknya kalian
kuasai untuk diterapkan. Pada permainan bola voli perlu
adanya latihan yang mendukung penguasaan gerak
dasar menuju ke keterampilan bermain secara
sederhana. Di bawah ini akan kita bahas tentang
beberapa bentuk formasi latihan untuk keterampilan
bermain bola voli.
a. Bermain bola voli dengan keterampilan
menggunakan bentuk dan berbagai formasi
latihan mengoper bola (passing)
Adapun bentuk-bentuk keterampilan latihan
bermain bola voli sebagai berikut.
1) Bentuk latihan pass bawah dan pass atas
a) Bentuk latihan secara per-orangan
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 7
(1) Dengan bantuan tembok/
dinding
Caranya adalah siswa membawa
bola dan melakukan pass
bawah/pass atas dengan cara
memantulkan bola ke tembok.
(2) Dilakukan di lapangan bebas
Caranya adalah siswa membawa
bola kemudian bola dipassing ke
atas baik pass bawah maupun
pass atas, usahakan bola tidak
sampai jatuh ke lantai.
Gambar 1.8 Latihan passing di lapangan bebas
b) Bentuk latihan dengan teman
(1) Dengan duduk telunjur
Latihan ini khusus untuk latihan pass atas. Caranya
sebagai berikut.
(a) Siswa duduk telunjur, teman berdiri dengan jarak
± 3 meter untuk melempar bola tepat di atas dahi
teman yang duduk telunjur.
(b) Setelah bola dilempar atau diumpan tepat oleh
teman yang berdiri, siswa yang duduk telunjur
segera mendorong bola ke depan atas.
A
Gambar 1.7 Latihan passing dengan
bantuan dinding
8 Penjasorkes X
(c) Latihan ini dilakukan berulang-ulang dan
bergantian dengan teman.
Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar 1.9 Latihan pass atas dengan duduk telunjur
2) Bentuk latihan servis
a) Latihan servis penuh
Caranya adalah siswa saling berpasangan dan
berseberangan dengan dibatasi net/jaring di tengah
lapangan bola voli.
(1) Siswa yang melakukan servis berdiri di belakang
garis lapangan.
(2) Lambungkan bola dengan tangan kiri dan pukul
dengan tangan kanan. Saat memukul bola
diusahakan agar dapat menyeberang lewat di atas
net serta masuk di lapangan lawan.
(3) Sedangkan siswa temannya mengembalikan bola
dengan cara di-passing.
Gambar 1.10 Latihan servis penuh
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 9
b) Jumping service
Jumping service dilakukan dengan servis tangan
atas. Caranya sebagai berikut.
(1) Berdiri di daerah servis, boleh di belakang.
(2) Bola dipegang dengan dua tangan, lambungkan bola
kiri-kira setinggi 3 meter di depan badan.
(3) Ambil awalan melompat dan lompatlah setinggi
mungkin, lalu bola dipukul keras menghujam
dengan melecutkan pergelangan tangan secepatnya
hingga menghasilkan pukulan topspin seperti
melakukan smes.
Gambar 1.11 Latihan
jumping service
3. Permainan Bola Basket
Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu dan
masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu
berusaha untuk dapat memasukkan bola sebanyakbanyaknya
ke dalam keranjang lawan dan mencegah
pihak lawan untuk mendapatkan dan memasukkan bola
ke dalam keranjangnya.
Permainan bola basket diciptakan oleh James A.
Naismith pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther
Halsey Gulick seorang sekretaris nasional YMCA (Young
Men’s Christian Association). Di Indonesia bola basket
sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Induk
organisasi bola basket di Indonesia didirikan pada
tanggal 23 Oktober 1951 dengan nama PERBASI
(Persatuan Basket Ball Seluruh Indonesia). Pada tahun
1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan
Bola Basket Seluruh Indonesia.
10 Penjasorkes X
a. Bermain bola basket dengan keterampilan
menggunakan bentuk dan berbagai
formasi latihan
Bentuk-bentuk keterampilan latihan bermain bola
basket sebagai berikut.
1) Kombinasi latihan operan pantulan (bounce pass)
dan menggiring bola (dribbling) dengan berbagai
teknik dasar melempar dan menggiring
Caranya pemain dibagi menjadi tiga baris berbanjar,
ketiga barisan membentuk posisi segitiga yang saling
berhadapan.
a) Pada latihan awal, jarak ketiga barisan masingmasing
6 meter, makin lama jaraknya makin
diperpanjang hingga 9 meter.
b) Frekuensi latihan makin lama makin dipercepat.
c) A1 men-dribble bola ke arah B1 kemudian bola
diberikan kepada pemain B1 dengan teknik operan
pantul, A1 segera lari ke belakang barisan B.
d) B1 menerima bola dan men-dribble-nya ke arah C1,
kemudian bola diberikan kepada pemain C1 dengan
teknik operan pantul, dan B1 segera lari ke belakang
barisan C.
e) C1 menerima bola dan men-dribble-nya ke arah A1,
kemudian bola diberikan kepada pemain A1 dengan
teknik operan pantul, dan C1 segera lari ke belakang
barisan A.
f) Demikian seterusnya, arah bola dan arah lari ke
kanan, searah jarum jam.
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 11
Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar 1.12 Latihan bounce pass dan dribbling secara berkelompok
2) Latihan kombinasi antara menggiring bola
(dribbling), lay up, merebut bola (rebound) dan
melempar bola dengan berbagai teknik dasar
menggiring, lay up, merebut bola, dan melempar
bola
Caranya adalah pemain dibagi menjadi tiga
baris berbanjar. Barisan pertama berdiri di belakang garis
tengah lapangan. Barisan kedua berdiri di tepi luar dekat
ring basket dan siap untuk me-rebound atau mengambil
bola. Sedangkan barisan ketiga juga sama dengan
barisan pertama, namun saling berseberangan.
a) Frekuensi latihan makin lama makin dipercepat.
b) Pemain A1 men-dribble bola kemudian melakukan
lay up, pemain A1 segera belari ke belakang barisan
B. Pemain B1 merayah bola atau mengambil bola
yang dimainkan oleh pemain A1 tadi. Kemudian B1
men-dribble bola ke arah pemain C1 dan
memberikan bola kepada C1. Pemain B1 segera lari
ke belakang barisan C. Kemudian pemain C1 mendribble
bola ke arah barisan A dan mengoper bola
kepada pemain yang paling belakang pada barisan
A. Pemain C1 segera lari ke belakang barisan A.
c) Dan seterusnya. Pemain pada barisan kesatu (A)
membawa bola. Lay up dilakukan dari arah kanan
ring basket. Dalam melakukan operan atau
12 Penjasorkes X
L A T I H A N
T UGAS
lemparan, teknik yang digunakan boleh bebas
memilih. Lakukan latihan secara berulang-ulang
sampai semua teknik dasar telah dikuasai dengan
benar.


Permainan Bola Kecil
Permainan bola kecil adalah jenis permainan dalam olahraga yang
bisa dilakukan dengan beregu maupun perorangan dan menggunakan bola
yang berukuran kecil seperti softball dan tenis meja. Untuk lebih jelasnya di
bawah ini kita bahas mengenai permainan bola kecil.
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 13
1. Softball
Permainan softball pertama kali diciptakan oleh
George Hancock dari Amerika Serikat pada tahun 1887,
dan dimainkan pertama kalinya di negara bagian
Chicago pada tahun 1933. Pada tahun 1906 permainan
softball ini mulai dibuatkan peraturan permainan oleh
Lewis Robert, tetapi kemudian peraturan permainan ini
diperbaiki lagi oleh Mathew pada tahun 1916.
Permainan softball mulai dikenal di Asia ketika
diadakannya kejuaraan di Manila (Filipina) pada tahun
1968. Di negara Indonesia induk organisasi olahraga
baseball ini dikenal dengan PERBASASI (Persatuan
Baseball dan Softball Amateur Seluruh Indonesia).
a. Perlengkapan dan lapangan permainan
softball
Perlengkapan permainan softball
sebagai berikut.
1) Bola softball terbuat dari kulit
berwarna putih dengan berat 190
gram, berdiameter + 30 cm.
2) Stick untuk memukul terbuat
dari kayu sepanjang 40 cm.
3) Glove (sarung tangan besar yang
terbuat dari kulit).
4) Pitcher plate yaitu tempat injak
pitcher (pelambung bola).
5) Masker, leg protector, dan body
protector untuk pelindung tubuh
catcher (penangkap bola).
6) Base yaitu tempat hinggap pelari
(runner).
7) Uniform dan cap (kostum dan
helm) untuk pemukul/runner.
Gambar 1.13 Perlengkapan
permainan softball
Sumber: shop.mlb.com
14 Penjasorkes X
Lapangan permainan softball
berbentuk segi empat dengan
panjang sisi-sisinya 16,76 m. Jarak
dari pelempar (pitcher plate) ke home
base adalah 13,07 m. Ukuran tempat
pitcher plate adalah 60 × 15 cm.
Lapangan permainan dilengkapi
dengan 4 base atau home plate.
Home plate I, II, dan III terdapat di
pojok lapangan. Adapun home plate
IV adalah tempat memukul bola. Base berukuran 38 ×
38 cm dengan tebal 5 sampai 12,5 cm. Adapun home
base IV atau home plate berukuran 43 × 22 cm.
b. Teknik keterampilan dalam permainan
softball
Teknik gerakan yang harus dikuasai kalau ingin
bermain softball antara lain melempar bola, menangkap
bola, memukul, dan melakukan sliding. Sebelum
melakukan lemparan terlebih dahulu harus dapat
memegang bola dengan benar. Teknik memegang bola
dengan dua jari digunakan untuk pelempar yang
mempunyai ukuran jari-jari besar dan panjang.
Pegangan tiga atau empat jari digunakan untuk pelempar
yang mempunyai ukuran jari-jari kecil dan pendek atau
biasanya sering digunakan oleh wanita.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1.15 Teknik memegang bola
Gambar 1.14 Lapangan softball
16,76m
68,58m 2,44m
2,57m
1 3 , 0 7
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 15
1) Melempar bola
Berbagai macam lemparan bola pada permainan
softball sebagai berikut.
a) Lemparan pitcher
Pitcher adalah seorang pelambung bola yang
bertugas melambungkan bola. Lemparan pitcher harus
berada di atas lutut dan di bawah dada pemukul atau
disebut dengan strike zone. Cara melakukan lemparan
sebagai berikut.
(1) Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri
memegang glove.
(2) Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam
glove.
(3) Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang
memegang bola satu putaran bahu penuh, dengan
bantuan pergelangan tangan lepas dan lemparkan
bola ke depan.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1.16 Teknik lemparan pitcher
b) Lemparan antar-base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik
yang berkedudukan di lapangan dalam (in field) atau
penjaga base, dan di lapangan luar (out field). Adapun
teknik melempar bola antar-base terdiri
atas berikut ini.
(1) Teknik lemparan dengan ayunan
atas (overhand throw).
(2) Teknik lemparan dengan ayunan
samping (side arm throw).
(1)
(2)
16 Penjasorkes X
Gambar 1.17 Teknik lemparan antar-base
(3) (4)
(3) Teknik lemparan bawah (underhand throw).
(4) Teknik lemparan dengan lecutan tangan.
2) Teknik menangkap bola
Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua
pemain penjaga. Pemain yang bertugas menangkap
bola adalah catcher dan penjaga base/lapangan,
termasuk pitcher.
a) Teknik menangkap bola untuk catcher sebagai
berikut.
(1) Posisi awal jongkok.
(2) Tangan kiri memakai glove
khusus catcher, dengan posisi
tangan menghadap ke depan
menyongsong gerakan bola yang
dilempar pitcher.
(3) Tangan yang lain membungkus
agar bola tidak lepas.
b) Teknik menangkap bola untuk penjaga lapangan/
base sebagai berikut.
(1) Teknik menangkap bola yang bergulir di tanah.
Caranya berikut ini.
(a) Buka kaki agak lebar.
(b) Bungkukkan badan 90o untuk bola pelan, atau
badan jongkok dengan salah satu lutut
menumpu tanah untuk bola cepat.
Gambar 1.18 Posisi jaga catcher
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 17
(c) Kedua tangan siap menangkap dengan tangan
kiri yang memakai glove berada di bawah
sedangkan tangan kanan melingkupi bola
dengan menutup telapak tangan agar bola tidak
lepas.
(2) Teknik menangkap bola lambung, caranya berikut
ini.
(a) Kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu
kaki di depan.
(b) Badan tegak dengan pandangan ke arah
datangnya bola.
(c) Posisi tangan setinggi kepala.
(d) Tangan kiri yang memakai glove menyongsong
datangnya bola, sedangkan tangan yang lain
melingkupi bola agar tidak lepas.
(3) Teknik menangkap bola lurus, caranya sama dengan
menangkap bola lambung bedanya hanya pada saat
menangkap bola, posisi tangan ke depan dada.
3) Teknik memukul (batting)
Tujuan memukul dalam permainan softball antara
lain melewati atau mencapai base di depannya dengan
selamat, mencetak nilai kalau bisa melewati semua base
dengan selamat. Cara memukul dalam permainan
softball ini ada dua macam, yaitu memukul bola dengan
ayunan penuh (swing) dan memukul bola tanpa ayunan
(bunting).
Gambar 1.19 Memukul bola dengan dan tanpa ayunan
18 Penjasorkes X
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memukul
sebagai berikut.
a) Teknik memegang alat pemukul (grip), yaitu pegang
stik di bagian pegangan di atas knop, dengan posisi
ruas jari-jari kedua membentuk satu garis lurus.
b) Cara berdiri (stand), berdiri di dalam batter boxes
dengan kedua kaki kangkang, dengan berat badan
di kaki belakang.
c) Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada
waktu akan mengayun stik, kaki depan digeser atau
dilangkahkan ke arah datangnya bola.
d) Cara mengayunkan stik (swing), yaitu ayunkan stik
dengan cara mendorong ke depan sambil
meluruskan siku. Sedangkan memukul bola tanpa
ayunan (bunting), dilakukan dengan cara memukul
bola perlahan agar jatuhnya tidak jauh dari tempat
pemukul itu sendiri.
e) Gerak lanjut (follow through), yaitu setelah
melakukan swing dengan impak bola yang benar,
maka memutar badan ke arah pukulan dengan
menjaga keseimbangan sebagai gerak lanjutnya.
4) Teknik sliding
Sliding adalah upaya menjangkau base dengan
cepat dengan cara meluncurkan dan menyentuhkan
anggota badan ke base. Berikut ini tujuan penggunaan
teknik sliding.
a) Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa
kehilangan tempo lari antarbase dan dapat berhenti
tepat di atas base tersebut.
b) Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga
dapat mencapai base dengan selamat.
Ada tiga macam teknik sliding.
a) Teknik sliding lurus (straight leg slide).
b) Teknik sliding mengait (hook slide).
c) Teknik sliding dengan kepala lebih dahulu (headfirst
slide).
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 19
Teknik sliding lurus
Teknik sliding dengan kepala
lebih dahulu
Teknik sliding mengait
Gambar 1.20 Teknik-teknik sliding
Perhatikan gambar berikut!
2. Permainan Tenis Meja
Permainan tenis meja baru dikenal di negara kita
(Indonesia) kira-kira pada tahun 1930. Pada waktu itu
permainan tenis meja hanya dilakukan oleh orang-orang
Belanda saja, sebagai pengisi waktu luang atau untuk
rekreasi bagi orang-orang Belanda di balai-balai
pertemuan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
permainan tenis meja pada waktu itu belum dikenal oleh
masyarakat Indonesia.
Kira-kira tahun 1900 permainan tenis meja mulai
berkembang dan menyebar ke negara-negara di Eropa
Barat, Eropa Tengah, dan Amerika. Sedangkan ke negara
Asia adalah ke Tiongkok dan Jepang. Kemudian timbul
20 Penjasorkes X
gagasan untuk membentuk Federasi Tenis Meja
International yang terkenal dengan nama
Internationale Table Tennis Federation yang disingkat
ITTF. Federasi Tenis Meja di Asia
didirikan tahun 1952 dengan nama
Table Tennis Federation of Asia.
Sedangkan khusus di negara kita
(Indonesia) juga didirikan ikatan
tenis meja se-Indonesia pada tahun
1958 yang diberi nama PTMSI
(Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia) yang sebelumnya diberi
nama PPPSI (Persatuan Ping Pong
Seluruh Indonesia).
a. Peralatan dan lapangan (meja)
1) Kayu pemukul (bat)
Kayu pemukul terbuat dari kayu, berat, dan bentuk
tidak mempunyai ukuran tertentu. Sedangkan
ketentuan yang lain sebagai berikut.
a) Kayu pemukul harus berwarna tua atau pudar, tidak
boleh menyilaukan atau mengkilat.
b) Pemukul yang kedua bidangnya dilapisi oleh karet,
lapisan karet dan bintik-bintiknya yang menonjol
keluar tidak boleh melebihi 2 mm. Bila dilapisi lagi
dengan karet busa (sandwich), tebal seluruhnya tidak
boleh lebih dari 4 mm pada masing-masing bidang.
2) Bola
Bola terbuat dari bahan celluloid atau plastik
berwarna putih pudar dengan ukuran keliling 11,43 –
12,06 cm dan berat 2,40 – 2,53 gram. Dengan ketentuan,
jika bola dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm pada
permukaan meja, bola itu akan memantul kembali ke
atas setinggi 20 cm dan tidak boleh lebih dari 23 cm.
Gambar 1.21 Permainan tenis meja
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 21
3) Jaring atau jala (net) dan tiang
Jaring dipasang di tengah-tengah meja hingga
membagi lapangan atau meja menjadi dua bagian yang
sama besar.
Ukuran jala:
a) Panjang jala dan talinya 182 cm.
b) Tinggi (lebar) jala 15,25 cm.
c) Jarak tiang jala dengan meja masing-masing 15,25 cm.
4) Lapangan atau meja
Meja yang dipergunakan
berbentuk persegi empat dengan
permukaan rata dan berwarna tua/
pudar dan tidak boleh menyilaukan/
mengkilat.
Ukurannya:
a) Panjang meja (garis tepi)
= 2,74 m.
b) Lebar meja (garis ujung)
= 1,525 m.
c) Tinggi meja
= 76 cm.
d) Tebal garis tiap-tiap sisinya
= 2 cm.
b. Teknik bermain tenis meja
Teknik untuk bermain tenis meja sebagai berikut.
1) Teknik memegang bat (grip)
2) Teknik siap sedia (stance)
3) Teknik memukul bola (stroke)
4) Teknik melakukan pukulan awal (service)
Karena semua teknik dasar bermain tenis meja telah
dibahas pada kelas sebelumnya, maka materi buku ini
membahas tentang cara bermain tenis meja dengan
menggunakan peraturan yang berlaku.
Gambar 1.22 Lapangan tenis meja
m
22 Penjasorkes X
c. Cara bermain tenis meja
Permainan tenis meja dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Single : putra atau putri (tunggal).
2) Double : putra atau putri (ganda).
3) Double campuran: yaitu ganda putra dan putri.
Cara memukul bola adalah bola harus memantul
dahulu satu kali pada bidang meja sendiri serta bola yang
dipukul itu harus melalui net lalu ke meja lawan.
Tidak boleh memukul bola langsung dan memukul
bola yang telah memantul dua kali pada bidang meja
sendiri.
d. Peraturan khusus bermain tenis meja
Peraturan khusus bermain tenis meja sebagai
berikut.
1) Memukul bola dilakukan dari belakang garis akhir/
ujung meja (bidang meja sendiri).
2) Bola harus terletak di atas telapak tangan yang
terbuka (4 jari rapat dan ibu jari terbuka). Jadi bola
itu tidak boleh dijepit atau dikepal.
3) Pada waktu akan memukul bola, bola itu harus
dilambungkan dahulu baru dipukul.
4) Bola yang dipukul harus jatuh dulu pada bidang
meja sendiri baru jatuh ke bidang meja lawan
dengan melalui set/jala/jaring.
5) Bola yang dipukul pada waktu servis kemudian
menyentuh net dan masuk pada bidang meja lawan
harus diulang.
6) Servis untuk double harus dilakukan di sebelah
kanan serta jatuhnya bola ke bidang meja lawan
harus diagonal/silang.
7) Urutan servis untuk double:
a) Pemain A1 memukul diterima oleh B1
b) Pemain B1 memukul diterima oleh A2
c) Pemain A2 memukul diterima oleh B2
d) Pemain B2 memukul diterima oleh A1
Begitulah seterusnya saling berganti.
Bab 1 Permainan dan Olahraga I 23
8) Bola out/keluar tidak boleh ditahan atau dipegang.
9) Pada permainan double, kedua pemain mengembalikan
bola berganti-ganti.
e. Cara mendapatkan nilai (score)
Seorang pemain akan mendapatkan satu angka bila
ia melakukan servis dengan baik atau mengembalikan
bola dengan baik, sedangkan lawannya tidak dapat
menerimanya atau mengembalikannya dengan baik,
(misalnya bola keluar atau perkenaannya tidak sah).
1) Pemain kehilangan nilai
a) Ia gagal membuat servis yang sempurna.
b) Lawan membuat servis yang sempurna atau
mengembalikan bola dengan sempurna, tetapi
ia tidak berhasil mengembalikannya dengan
sempurna.
c) Jika bat/pemukulnya atau apa saja yang
menyentuh net atau tiang net pada waktu bola
di dalam permainan (in play).
d) Jika bat/pemukul atau apa saja yang dipakai
atau dibawanya menggerakkan bidang
permainan (meja) pada waktu bola dalam
permainan (in play).
e) Jika tangan bebasnya menyentuh bidang
permainan/meja pada waktu bola dalam
permainan.
2) Perhitungan nilai (point)
a) Setiap game dimenangkan oleh pemain atau
pasangan lawan.
b) Setiap game dimenangkan oleh pemain atau
pasangan yang telah terdahulu mencapai nilai
21 kecuali bila terjadi duece.
c) Bila kedua belah pihak mencapai nilai sama,
misalnya 20 lawan 20 (duece) maka yang
menang adalah yang terdahulu dapat melebihi
2 angka.
d) Di dalam duece, perpindahan bola dilakukan
setelah mencapai nilai ataupun tidak, tetapi
bola harus pindah/berganti.
24 Penjasorkes X
f. Bermain tenis meja dengan peraturan yang
dimodifikasi
Kalian telah mempelajari beberapa teknik bermain
tenis meja. Apakah kalian telah mampu menerapkan
teknik bermain tenis meja yang telah kalian pelajari?
Selain peraturan-peraturan di depan kalian dapat
menerapkan teknik-teknik tersebut dengan menggunakan
peraturan-peraturan yang telah dimodifikasi.
Peraturan-peraturan yang telah dimodifikasi misalnya
sebagai berikut.
1) Pertandingan dilakukan di lapangan tenis meja dan
menggunakan peralatan tenis meja.
2) Skor akhir pertandingan adalah 15. Sistem penilaian
tidak menggunakan sistem penilaian reli poin.
Perolehan poin diperoleh oleh pemain yang
melakukan servis jika lawannya melakukan
kesalahan saat mengembalikan bola.
3) Permainan dilakukan dengan sistem tunggal
(1 lawan 1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Pages

| Re-designed by Pemira PKN STAN