geografi

1.     Pembagian Iklim Fisis
Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muk bumi, angin, dan curah hujan.

Iklim fisis terdiri dari :

1. Iklim laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah tropis dan subtropis; dan daerah sedang. Keadaan iklim kedua daerah berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°,
adalah sebagai berikut:
·         Suhu rata-rata tahunan rendah
·         Amplitudo suhu harian rendah/kecil
·         Banyak awan
·         Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
·         Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
·         Banyak awan
·         Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik
·         Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

2. Iklim Darat (Kontinen)

Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40o, yaitu sebagai berikut :
·         Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil
·         Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

·         Amplitudo suhu tahunan besar.
·         Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah
·         Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

3. Iklim Dataran Tinggi

Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
·         Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
·         Udara kering
·         Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah
·         Jarang turun hujan.

4. Iklim Gunung

Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
·         Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi
·         Terdapat di daerah sedang
·         Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
·         Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan
·         Kadang banyak turun salju

5. Iklim Musim (Muson)

Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
·         Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan
·         Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau


2.     Pembagian Iklim Matahari
Pembagian iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari atau berdasarkan letak dan kedudukan matahari terhadap permukaan bumi.

Kedudukan matahari dalam setahun adalah :
1.      Matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0º) pada tanggal 21 Maret
2.       Matahari beredar pada garis balik utara (23,5º LU) tanggal 21 Juni
3.       Matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0º) tanggal 23 September
4.   Matahari beredar pada garis balik selatan (23,5º LS) tanggal 22 Desember

Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan letak lintang adalah sebagai berikut.

1. Daerah iklim tropis

Iklim Tropis terletak antara 0° - 23° LU dan 0° - 23° LS.
Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :
1.      Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.
2.      Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar.
3.      Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
4.      Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia.

2. Daerah iklim subtropis

Iklim subtropis terletak antara 23° - 40° LU dan 23° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:
1.      Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang.
2.      Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
3.      Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidakterlalu dingin.
4.      Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah Iklim Mediterania.
5.      Jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut Daerah Iklim Tiongkok.


3. Daerah iklim sedang

Iklim sedang terletak antara 40° - 66° LU dan 40° - 66° LS.
Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut :
1.      Banyak terdapat gerakan – gerakan udara siklonal
2.      tekanan udara yang sering berubah – ubah
3.      arah angin yang bertiup berubah – ubah tidak menentu
4.      sering terjadi badai secara tiba – tiba.
5.      Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4. Daerah iklim dingin

Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.

Ciri – ciri iklim tundra adalah sebagai berikut :
1.      Musim dingin berlangsung lama
2.      Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
3.      Udaranya kering.
4.      Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
5.      Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
6.      Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
7.      Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
8.      Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utaraKanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.

Ciri – ciri iklim es adalah sebagai berikut :
1.      Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
2.      Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.


3.     Pembagian Iklim W. Koppen
Pada tahun 1918, seorang berkebangsaan Jerman bernama W. Koppen membagi iklim berdasarkan temperatur udara, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Dengan dasar itulah W. Koppen membagi seluruh permukaan bumi menjadi 5 daerah iklim dengan diberi simbol A, B, C, D, dan E.

1) Iklim A atau Iklim Hujan Tropik (Tropical Rainy Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.
a.       Tropik Basah (Af)
Pada bulan terkeringnya mempunyai curah hujan yang rata-rata lebih besar 60 mm.
b.      Tropik Basah (Am)
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan yang sangat lebat.
c.       Tropik Basah Kering (Aw)
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga vegetasi yang ada hanyalah padang rumput dengan pohon-pohon yang jarang.

2) Iklim B atau Iklim Kering (Dry Climates) Jumlah curah hujan sedikit, sedangkan penguapannya tinggi. Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.
A.     Iklim Stepa (Bs)
Daerah setengah kering yang terletak antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang rendah.
b) Iklim Padang Pasir (Bw)

3) Iklim C atau Iklim Sedang (Humid Climates)
Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.
A.     Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs)
Daerah yang mempunyai musim panas yang kering, pada bulan terkering curah hujannya lebih kecil dari 30 mm pertahun.
B.     Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw)
Daerah yang mempunyai musim panas yang lembap serta mempunyai musim dingin yang kering.
C.     Iklim Sedang yang Lembap (Cf)
Daerah yang selalu lembap sepanjang tahun.

4) Iklim D atau Iklim Dingin (Humid Microthermal Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.
a) Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw) dan
b) Iklim Dingin Tanpa Periode Kering (Df).

5) Iklim E atau Iklim Kutub (Polar Climates)
Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.

A.     Iklim Tundra (Ef)
Bulan terpanas dengan rata-rata temperatur lebih besar dari 0 °C (32°F), tetapi lebih kecil dari 10 °C (5 °F), pada daerah ini vegetasi yang ada hanya lumut.
B.     Iklim Es atau Salju Abadi (Ef)
Bulan terpanas rata-rata temperatur lebih kecil dari 0 °C (32 °F). Tipe iklim ini bercirikan adanya es dan salju abadi.

4.     Pembagian Iklim Schdimit-Ferguson
Schidimit Ferguson meembagi iklim berdasarkan perbandingan bulan basah dan bulan kering.
Kriteria bulan basah dan bulan kering  adalah :
1. Bulan Basah (BB)
Bulan dengan curah hujan > 100 mm
2. Bulan Lembab (BL)
Bulan dengan curah hujan antara 60 - 100 mm
3. Bulan Kering (BK)
Bulan dengan curah hujan < 60 mm

Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson ditentukan dari nilai Q yang dikelompokkan menjadi 8
tipe iklim, yaitu :
Tabel  Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Tipe Iklim
Nilai Q(%)
keadaan Iklim dan Vegetaso Basah
a
<14,3
Daerah sangat Basah, hutan hujan tropika
b
14,2-33,3
Daerah basah, hutan hujan Tropika
c
33,3-60,0
Daerah agak basah, hutan Tropika rimba, daun gugur pada musim kemarau
d
60,0-100,0
daerah sedang, hutan musim
e
100,0-167,0
daerah agak kering, hutan sabana
f
167,0-300,0
Daerah kering, hutan sabana
g
300,0-700,0
daerah sangat kering, padang ilalang
h
>700
daerah ekstrim kering, padang ilalang

Nilai Q, yaitu perbandingan antara bulan kering (BK) dan bulan basah (BB) dikalikan 10% (Q = BK / BB x 100%).

5.     Pembagian Iklim Junghun
Pengaruh Ketinggian
Ketinggian memang berpengaruh terhadap suhu udara di suatu tempat. Pada akhirnya, semuanya ini akan berpengaruh pada iklim di bumi. Ketinggian dan suhu memiliki kondisi yang berbanding terbalik. Semakin tinggi suatu daerah, temperaturnya semakin rendah sehingga semakin dingin pula daerah tersebut.
      Setiap pertambahan ketinggian sebanyak 100 meter, temperatur udara akan turun sebesar 0,6ô€ƒ›C. Itulah yang menyebabkan Junghuhn dapat mengklasifikasikan iklim ini yang secara tidak langsung mengklasifikasikan tanaman yang cocok pada iklim-iklim tersebut.
 Para pengusaha perkebunan dapat menjadikan klasifikasi iklim menurut Junghuhn ini untuk melakukan pemilihan perkebunan yang cocok di daerahnya. Hal itu dilakukan agar tanaman yang ditanamnya dapat tumbuh, berbuah lebat, dan akhirnya dapat memberikan. Namun, perlu diperhatikan pula faktor-faktor lain, selain suhu dan ketinggian, yang juga mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya tanaman-tanaman tersebut.

klasifikasi iklim menurut Junghuhn.

1. Zona Panas
Ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut (DPL). Zona ini memiliki suhu (temperatur) udara berkisar antara 26,3o C – 22o C. Pada ketinggian ini, cocok ditanami jagung, padi, tebu, kelapa, dan coklat.

2. Zona Sedang
Ketinggian 700-1500 meter DPL. Suhu udara pada zona ini berkisar antara 22OC-17,1OC. Cocok untuk ditanami karet, kina, sayuran, coklat, kopi, dan teh.

3. Zona Sejuk
Ketinggian 1500-2500 meter DPL. Jenis tanaman yang cocok pada zona ini adalah pinus, cemara, dan sayuran. Suhu udara di zona ini berkisar antara 17,1O-11,1OC yang merupakan suhu yang cocok untuk tanaman-tanaman tersebut.

4. Zona Dingin
Ketinggian di atas 2500 meter DPL. Suhu udara di zona ini mulai dari 11,1Oc sampai dengan 6,2OC sehingga dapat dipastikan tanaman yang dapat hidup di zona ini hanyalah tanaman berjenis lumut. Tanaman perkebunan tidak dapat hidup pada zona ini.


6.     Pembagian Iklim Oledeman
Klasifikasi Iklim oleh oldeman didasarkan oleh pada perbandingan bulan basah dan bulan kering hubungannya dengan budi daya tanaman. Menurut oldeman, bulan basah memiliki curah hujan sekurang-kurannya 200mm tiap bulan

Oldeman membagi tipe iklim menjadi 5 katagori yaitu A, B, C, D dan E.
Tipe A : Bulan-bulan basah secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.
Tipe B : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 7 sampai 9 bulan.
Tipe C : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 5 sampai 6 bulan.
Tipe D : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 3 sampai 4 bulan.
Tipe E : Bulan-bulan basah secara berturut-turut kurang dari 3 bulan.
No.
Tipe Utama
Panjang Bulan Basah(bulan)
1
A
>9
2
B
7 sampai 9
3
C
5 sampai 6
4
D
3 sampai 4
5
E
<3

No.
Sub Tipe
Panjang Bulan Kering (bulan)
1
1
≤1
2
2
2 sampai 3
3
3
4 sampai 6
4
4
>6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Pages

| Re-designed by Pemira PKN STAN